Aplikasi Kultur Sel Kanker







Aplikasi kultur sel kanker

Melakukan kultur sel kanker tidaklah mudah, karena memerlukan keahlian khusus dan fasilitas laboratorium yang memadai. Kontaminasi antar kultur atau jamur merupakan ancaman yang harus diwaspadai.

Dalam diagnostik molekuler kanker, kultur sel merupakan bagian yang tidak terpisahkan, terutama oleh industri yang melayani pemeriksaan penanda kanker atau produser alat kesehatan dan kit diagnostik. Kultur sel minimal memiliki tiga peran penting:
  • Membantu diagnosis jenis kanker
  • Mendukung kendali mutu, menyediakan materi referensi
  • Mengevaluasi dampak variasi gen baru

Diagnosa

Kultur sel dari pasien juga bisa membantu menentukan jenis atau subtipe kanker. Contoh klasik adalah kultur sel darah putih dari pasien dengan dugaan leukemia. Proses kultur sel pasien dilakukan untuk memperbanyak jumlah sel sehingga bisa dilakukan teknik sitogenetik untuk mendeteksi gambaran kromosom (karytotyping). Apabila ditemukan translokasi berimbang 9:22 atau dikenal dengan kromosom Philadelphia maka pasien tersebut akan di diagnosa memiliki konsistensi dengan ciri-ciri CML (chronic myeloid leukemia)

Kendali Mutu

Kegiatan diagnostik molekuler memerlukan ketersediaan materi referensi yang tertelusur untuk menjaga validitas hasil pemeriksaan agar tetap akurat. Konsep materi referensi adalah konsep yang sama untuk menstandarisasi anak timbangan 1 kg. Semua massa 1 kg harus mengacu ke seonggok metal yang saat ini tersimpan di museum Perancis sebagai standar internasional. 

Dalam konteks diagnostik molekuler, materi referensi tersebut berfungsi sebagai kontrol negatif dan kontrol positif. Reagen diagnostik yang sudah kadaluwarsa akan beresiko memberikan hasil negatif palsu. Resiko ini bisa dihindari apabila laboratorium selalu menggunakan regensia kontrol positif dan kontrol negatif pada setiap pemeriksaannya. 

Koleksi kultur lini sel (cell lines) yang tersimpan di ATCC (American Type Culture Collection) merupakan repository terbesar yang menginfokan profil genetik pada setiap lini sel. Maka lini sel yang didapat dari ATCC merupakan aset yang membantu menjaga kendali mutu hasil pemeriksaan diagnostik molekuler. 

Evaluasi variasi gen

Idealnya evaluasi dampak fisiologis akibat perubahan susunan DNA, dilakukan secara in vivo seperti rekayasa mencit transgenik. Namun pembuatan mencit tersebut terlalu lama dan mahal. Maka penggunaan sel kultur bisa memberikan gambaran apakah variasi genetik yang ditemukan berdampak buruk pada kesehatan atau sekedar variasi jinak saja. 






Komentar

Postingan Populer